Om om kaya
Video Selengkapnya DISINI
Dengan tergesa gesa, Erin Tiathe datang tanpa persiapan apapun. la hanya menggunakan kaos oblong dan celana panjang, serta sandalnya yang hampir putus akibat ia pakai untuk berlari dari rumah sakit hingga ke tempat club malam, dimana ia akan mulai bekerja malam ini.
Begitu sampai di club malam itu, Erin pun dengan cepat langsung masuk diam-diam, menemui pemilik club malam yang kebetulan adalah salah seorang yang tak sengaja ia kenal beberapa waktu lalu. Erin pun menengok ke sana kemari, di tempat yang gemerlap akibat lampu disko itu, untuk mencari keberadaan wanita, yang bisa memberinya pakaian untuk memulai pekerjaannya yang pertama kali sebagai wanita penghibur.
Setelah sekian lama mencari, Erin pun pada akhirnya menemukan wanita berambut pirang, yang merupakan pemilik dari club malam ini. Erin pun segera menghampirinya dengan tampang yang lusuh, "Madam!" Panggil Erin dengan keras, agar wanita berambut pirang itu dapat mendengar suaranya di tengah suasana yang ramai saat ini.
Wanita berambut pirang yang biasanya di panggil dengan sebutan madam Egelline itu, kini langsung menengok ke arah sumber suara yang seperti sedang memanggilnya. Ia pun memasang ekspresi terkejut tak percaya, begitu melihat Erin yang dengan beraninya, datang ke club miliknya dengan tampang yang lusuh dan pakaian yang berantakan.
Madam Egeline pun langsung segera membawa Erin ke tempat yang sepi, agar tidak ada yang melihatnya. "Apa yang kamu lakukan di sini dengan tampang yang berantakan seperti ini? Bagaimana jika para pelangganku langsung pulang begitu melihatmu?" Ungkapnya merasa kesal, akibat Erin yang dengan sembarangan pergi ke club miliknya. Sebenarnya, Erin pun tidak ingin melangkahkan kakinya ke dalam tempat berzina yang penuh dosa ini. Tapi mau bagaimana lagi? Situasi dan keadaan lah yang membuatnya terpaksa datang untuk menjual dirinya. Karna bagi Erin, menyelamatkan nyawa neneknya merupakan hal yang lebih penting dari pada keperawanan dan harga diri yang ia miliki.
Karna mau bagaimana pun juga, hanya neneknya lah satu satunya keluarga yang ia miliki dan yang masih tersisa saat ini. Tentunya Erin tidak akan membiarkan neneknya pergi meninggalkan dirinya sendirian di dunia yang keras ini. Selengkapnya...
