Istriku tidak perawan
Video Selengkapnya DISINI
Malam itu sunyi. Aku menatap langit-langit kamar, berperang dengan bayanganku sendiri. Bukan marah, bukan jijik—hanya kecewa pada gambaran yang kupelihara terlalu lama.
Ia menangis tanpa suara, menunggu aku pergi atau menghukumnya dengan diam. Tapi justru di situlah aku sadar: masa lalu telah selesai, sementara tangannya masih menggenggam tanganku sekarang.
Aku memilih bertahan. Karena cinta bukan soal apa yang tersisa, melainkan apa yang ingin dijaga.
