Dibalik Cermin

Dibalik Cermin

Pagi itu aku berdiri didepan cermin mengambil foto setelah aku mandi, Dari dapur tercium aroma bawang goreng memenuhi ruangan, bercampur dengan kegugupan yang sejak tadi bersarang di dadaku. Tanganku berkeringat, bukan karena takut, tapi karena satu kalimat sederhana yang terasa begitu berat untuk diucapkan.

“Ibu…,” suaraku nyaris tak terdengar.

Ibu menoleh, matanya lembut seperti biasa. “Kenapa?”

Aku menarik napas panjang. “Aku mau minta izin. Hari ini aku mau ketemu teman.”

Sendok di tangan Ibu berhenti bergerak. Tak ada marah, tak ada senyum. Hanya diam yang membuatku takut. Di ruang tamu, Ayah masih membaca koran pagi, tapi aku tahu telinganya mendengar setiap kata.

“Teman siapa?” tanya Ibu akhirnya.

“Teman sekolah, ucapku

Video Selengkapnya DISINI

Kami cuma mau ngobrol. Aku janji jaga diri, pulang sebelum magrib.”

Ayah melipat korannya perlahan. "Cepat pulang,” katanya datar.

Kalimat itu menamparku pelan.

Ibu menatapku lama, lalu menghela napas. “Pergilah. Tapi ingat, jaga diri”

Aku mencium tangan mereka sebelum pergi.

Download Wallpaper